PRODUKTIVITAS DALAM PROFESI KEPUSTAKAWANAN

Kamis, 09 Mei 2013




Pustakawan merupakan tenaga profesional yang dalam kegiatannya berkecimpung dengan dunia perbukuan. Pada zaman dahulu, pustakawan dikenal umumnya karena mereka hanya bertugas untuk menjadi penjaga di perpustakaan. Namun, di era di mana masyarakat global menyadari tentang pentingnya informasi, pengertian pustakawan pun berkembang, yaitu sebagai manajer informasi, dan sebagai pengawal ilmu pengetahuan guna membentuk masyarakat yang kritis dalam memahami serta menggunakan informasi demi kepentingan bersama.

Ketika dunia kepustakawan itu sendiri dikaitkan dengan pengertian produktivitasnya, maka kita akan lebih bisa memahami bagaimana seorang pustawakan itu berusaha mencapai prestasi dalam kinerjanya supaya disebut sebagai pustakawan yang produktif. Definisi produktifitas sendiri bersifat mampu menghasilkan suatu keuntungan yang sifatnya berkelanjutan atau terus menerus bagi perkembangan bidang yang ditekuninya.

Sebagai contoh dalam dunia tulis menulis, seorang penulis akan senantiasa berusaha untuk tetap berkarya dengan tujuan supaya nama mereka dapat dikenal di dunia sastra. Atau, seorang koki akan terus berusaha untuk mengembangkan berbagai macam resepnya demi mendapatkan prestasi dalam dunia kuliner. Tidak terkecuali pustakawan.

Memang, pada masa kini, masyarakat tetap berpendapat bahwa pustawakan tetaplah hanya sebagai penjaga buku di perpustakaan. Tetapi jika berbagai pihak dalam perpustakaan itu saling terhubung hingga terbentuk suatu kerja sama yang solid, maka tidak mengherankan apabila budaya membaca masyarakat akan meningkat dan sumber daya manusianya juga akan memiliki kualitas yang lebih baik daripada sebelumnya.



Produktivitas pustakawan di sini merujuk pada perannya yang juga dapat mencapai tingkatan ahli informasi. Dalam kegiatannya, ada banyak sekali aktivitas pustakawan yang dapat digunakan sebagai perbaikan penyebarluasan informasi, yakni:

1.      Memajukan berdirinya perpustakaan baru dan membantu perpustakaan rakyat yang telah ada, baik yang bersifat ilmiah maupun umum.
2.      Memajukan usaha sentralisasi perpustakaan.
3.      Memajukan lalu lintas pertukaran dan peminjaman bahan secara internasional.
4.      Mengumpulkan dan memajukan sumber dan tugas referens.
5.      Serta melakukan segala usaha sah lainnya yang dapat membantu tercapainya tujuan penyebarluasan ilmu pengetahuan.

Intinya, seorang pustakawan dalam profesi tidak memiliki batasan dalam perpustakaan untuk memajukan dirinya serta informasi tersebut. Paradigma perpustakaan dululah yang harus diubah sehingga membentuk lingkup sirkulasi informasi menjadi lebih baik.

0 komentar: